Turkiye Siap Bangun Kapal Selam Nuklir Mandiri - Siniang Online

Hot

Post Top Ad

Rabu, 02 Juli 2025

Turkiye Siap Bangun Kapal Selam Nuklir Mandiri


Turki (Turkiye) resmi mengumumkan rencana ambisiusnya untuk mengembangkan kapal selam bertenaga nuklir, sebuah langkah strategis yang menandai babak baru kekuatan laut negara tersebut. Dalam wawancara dengan Warships International Fleet Review, Komandan Angkatan Laut Turki Laksamana Ercüment Tatlıoğlu mengungkapkan visi besar yang tengah dipersiapkan negaranya di sektor pertahanan maritim.

Laksamana Tatlıoğlu menegaskan bahwa proyek MİLDEN, kapal selam nasional Turki, menjadi fondasi menuju kapal selam nuklir yang selama ini hanya diimpikan oleh negara-negara dengan kekuatan militer besar. Turki juga menargetkan menjadi negara eksportir kapal selam modern, menjadikan industri maritimnya salah satu kekuatan regional yang disegani.

Dalam wawancara tersebut, Tatlıoğlu memaparkan kemajuan proyek kapal selam kelas Reis yang kini menjadi tulang punggung armada bawah laut Turki. Kapal selam ini mengandalkan teknologi Air-Independent Propulsion (AIP) berbasis sel bahan bakar hidrogen cair yang diproduksi di dalam negeri, memperpanjang waktu menyelam hingga 14 hari tanpa naik ke permukaan.

Kapal selam kelas Reis juga dipersenjatai torpedo Akya, rudal jelajah Atmaca dan Gezgin, serta ranjau laut Malaman, seluruhnya hasil pengembangan industri pertahanan nasional. Kehadiran enam unit kapal selam ini menurunkan rata-rata usia armada bawah laut Turki dan meningkatkan efektivitas operasional secara signifikan.

Selain kapal selam bertenaga nuklir, Turki juga tengah mengembangkan berbagai sistem tempur nirawak di lingkungan Angkatan Laut. Mulai dari drone udara Bayraktar TB2 hingga Akıncı dan Aksungur telah rutin melakukan misi pengintaian, pengamatan, serta serangan terhadap sasaran di darat dan laut.

Tatlıoğlu menyebutkan, integrasi sistem nirawak menjadi prioritas untuk mengurangi risiko korban jiwa dan memperluas jangkauan operasi militer Turki. Dalam waktu dekat, kapal permukaan tanpa awak (USV) juga akan memperkuat armada, dengan kemampuan peperangan ranjau, anti-kapal selam, serta peperangan elektronik.

Tak hanya itu, Turki juga menyiapkan kapal perusak TF-2000, proyek kapal perang canggih yang dilengkapi sistem peluncur vertikal MIDLAS dan rudal dalam negeri. Kapal ini dirancang untuk menghadapi ancaman modern seperti rudal jelajah, drone, serta pesawat tempur dalam operasi laut jarak jauh.

Pembangunan kapal selam nuklir di Galangan Kapal Gölcük, yang telah aktif lebih dari 50 tahun, menjadi kunci kesinambungan industri bawah laut Turki. Tatlıoğlu memastikan infrastruktur dan SDM di galangan tersebut siap menghadapi proyek nuklir setelah keberhasilan kapal selam kelas Reis.

Menariknya, Turki tak hanya membangun kapal selam nuklir untuk keperluan nasional, tapi juga merencanakan ekspor ke negara-negara sekutu dan sahabat. Hal ini dinilai penting untuk memperkuat posisi Turki sebagai pemain global di sektor industri pertahanan maritim.

Turki bahkan telah menunjukkan desain kapal selam MİLDEN dengan peluncur rudal vertikal saat pameran SAHA EXPO 2024, menandai kesiapan mereka menuju kekuatan armada bawah laut dengan kapabilitas serangan darat jarak jauh.

Dukungan penuh dari industri pertahanan seperti ASFAT dan ROKETSAN semakin memperkuat rencana integrasi sistem peluncur rudal vertikal MİDLAS ke kapal selam generasi terbaru itu. Dengan langkah ini, Turki tak hanya menambah daya gentar regional, tetapi juga menyusun doktrin Blue Homeland yang lebih kokoh.
Proyeksi ke depan, Turki menargetkan menjadi salah satu dari lima kekuatan maritim terbesar dunia dengan armada kapal induk nasional, kapal perusak TF-2000, frigat I-class, kapal patroli Hisar, kapal selam Reis, serta berbagai sistem drone udara dan permukaan.

Tatlıoğlu menyebutkan bahwa modernisasi Angkatan Laut Turki akan memperluas pengaruh operasional mereka hingga ke Laut Merah, Samudera Hindia, dan Pasifik. Kehadiran strategis ini diharapkan mengamankan kepentingan maritim Turki di berbagai kawasan perairan internasional.

Langkah berani Turki ini patut menjadi inspirasi bagi Indonesia, mengingat posisi Indonesia sebagai negara maritim strategis di persimpangan Samudera Pasifik dan Hindia. Investasi dalam kapal selam nuklir dan sistem tempur nirawak dapat memperkuat pertahanan maritim Nusantara.

Dengan potensi SDM yang besar dan teknologi AI yang mulai berkembang, Indonesia seharusnya bisa membangun sistem persenjataan bawah laut canggih bila didukung kebijakan pemerintah dan sinergi industri strategis nasional.

Turki membuktikan bahwa kemandirian industri pertahanan bukan hal mustahil jika didorong visi jangka panjang dan keberanian politik. Pengembangan kapal selam nuklir serta sistem drone laut dan udara menjadi bukti nyata keberhasilan strategi pertahanan terintegrasi.

Indonesia bisa belajar dari model Turki, dimulai dari membangun kapal selam non-nuklir kelas AIP lokal, pengembangan peluncur rudal vertikal nasional, hingga integrasi AI dan drone dalam operasi armada laut. Visi ini tak hanya memperkuat kedaulatan, tapi juga membuka pasar ekspor regional.

Turki berhasil menggabungkan modernisasi alutsista dengan diplomasi pertahanan melalui ekspor produk-produk strategis, membangun kekuatan maritim yang mampu berbicara di kawasan dan pentas global. Langkah yang sangat relevan jika diterapkan di Indonesia.

Keberanian Turki memulai proyek kapal selam nuklir di tengah situasi geopolitik kawasan yang dinamis merupakan contoh konkret bahwa kemajuan militer bisa dicapai tanpa harus bergantung pada kekuatan besar. Kini dunia menunggu, bagaimana Indonesia akan menyikapinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar